6 Etika dalam Berpidato di Depan Orang Banyak

6 Etika dalam Berpidato di Depan Orang Banyak


Pada postingan 6 etika dalam berpidato di depan orang banyak, admin ingin membagikan tips etika berpidato dan juga beberapa hal penting berkaitan dengan berpidato, yang mungkin bisa menjadi referensi sebelum Anda tampil untuk berpidato.



Ketika berpidato di depan orang banyak, ada beberapa etika yang harus diikuti. Etika berpidato disesuaikan dengan masyarakat yang sedang menyimak pidato atau dengan kata lain dengan siapa kita berpidato.



Etika tersebut antara lain berikut ini.


1. Etika berpidato di depan umum:

a. kenakan pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, rapi, bersih dan sopan;

b. tampilan dengan bersahaja, sopan, dan rendah hati;

c. sisipkan beberapa humor segar dalam pidato;

d. gunakan kata-kata yang sopan, halus, dan sederhana;

e. tutup dengan mengucapkan maaf bila terdapat tutur kata yang kurang berkenan dan lain-lain.



2. Etika berpidato di depan pejabat;

a. hilangkan rasa rendah diri;

b. jangan tampil seolah-olah menggurui, sikap lebih tahu dan lain-lain;

c. jangan terlalu memberikan penghormatan yang berlebihan pada hadirin.



3. Etika berpidato di depan pemuka agama;

a. jangan mengeluarkan kata-kata yang dapat menyinggung umat beragama;

b. jangan ada nada merendahkan atau memuji agama tertentu;

c. perbanyak istilah-istilah keagamaan.


Baca juga:

- 40 contoh soal ujian sekolah (USP) Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Beserta Jawabannya Latihan Soal USP 2022-2023

- 20 Contoh Soal PTS Bahasa Indonesia Kelas 10 Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban Lengkap

- 30 soal UAS/PAS B. Indonesia kelas 11 semester genap kurikulum 2013

- 45 contoh soal PAT Bahasa Indonesia kelas 10 semester 2




4. Etika berpidato di depan para wanita;

a. bila pembicara seorang laki-laki, hati-hati jangan sampai menyinggung harkat dan martabat wanita; menggunakan istilah-istilah yang tepat sesperti ibu-ibu atau saudari sekalian;

b. hindari kata-kata kasar, kurang senonoh dan kurang sopan.



5. Etika berpidato di depan pemuda/mahasiswa;

a. pidato harus mengutamakan penalaran yang berkaitan dengan dunia anak-anak muda;

b. jangan meluarkan kata-kata yang bersifat menentang;

c. jangan mengkritik dan menyalahkan anak-anak muda.



6. Etika berpidato di depan masyarakat desa;

a. jangan berbohong;

b. gunakan kata-kata yang sopan dan sederhana, bila perlu sisipkan beberapa istilah dalam bahasa setempat.


Beberapa hal penting berkaitan dengan berpidato yang perlu mendapat perhatian adalah:
a. Posisi berbicara. Seorang pembicara harus sedapat mungkin dilihat oleh semua hadirin. Kalau boleh tidak duduk, usahakan untuk berdiri agar semua hadirin dapat menatap wajah dan penampilan pembicara.
b. Mengatur suara dalam berpidato. Usahakan mengeluarkan suara dengan dengan jelas, tegas, dan nyaring sesuaikan dengan ruang pertemuan.
c. Volume, intonasi dan pelafalan. Pada saat berpidato, usahakan mengatur: volume suara, intonasi dan pelafalan.
d. Sisipkan humor yang sopan, segar dan relevan
e. Gerak tubuh, seperti tangan, telapak tangan, jari, kepala, raut muka, dan lain-lain juga mendukung daya tarik dalam berpidato. Namun, jangan terlalu berlebihan dan harus sesuai dengan apa yang sedang dibicarakan;
f. Penggunaan mikrofin. Bila ada mikrofon, gunakanlah dengan sebaik-baiknya. Jangan menempelkannya di mulut, tetapi agak jauh dari mulut pada saat berbicara agar suaranya bagus. Bila ada gunakan slide (berupa OHP dan LCD), alat peraga, papan tulis karena sangat efektif untuk menunjang kegiatan berpidato.



Sumber: Pandai berpidato, Adrian R. Nugraha

Inilah 3 Jenis Peta Berdasarkan Karakteristiknya

Inilah 3 Jenis Peta Berdasarkan Karakteristiknya




Melanjutkan tulisan tentang 4 Pengertian Peta Menurut Para Ahli Beserta 7 Fungsinya. sebelumnya, postingan kali ini berisikan tentang jenis-jenis peta. Yang bisa siswa SMA jadikan referensi belajar online sebagai resume/rangkuman.

Selain itu, untuk soal-soal geografi mengenai Peta, silahkan baca postingan: Soal essay geografi tentang peta, dan soal PG Geografi tentang peta dan pemetaan


Secara umum peta dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berdasarkan karakteristik, yaitu:


1. Dilihat dari sumber datanya


Peta berdasarkan sumber datanya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Peta Induk


Peta induk adalah peta yang dihasilkan melalui survei secara langsung ke lapangan. Peta induk dapat digunakan sebagai dasar dalam pembuatan peta topografi, sehingga peta ini dapat dijadikan acuan dalam pembuatan peta lainnya.



b. Peta Turunan


Peta turunan adalah peta yang tidak memerlukan survei lagi ke lapangan, karena peta ini dibuat dari peta yang sudah ada sebelumnya sebagai acuan, sehingga peta ini tidak dapat dijadikan sebagai peta dasar.



2. Dilihat dari Isinya


Peta jenis ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Peta Umum


Peta umum adalah peta yang menggambarkan semua kenampakkan yang ada dipermukaan bumi, baik itu kenampakkan alam dan kenampakkan buatan, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakkan. Dalam peta umum dapat dibedakan lagi menjadi tiga:

1) Peta topografi
, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Relief permukaan bumi tersebut digambarkan dalam bentuk garis kontur.
Garis kontur merupakan garis yang menghubungkan tempat-tempat di permukaan bumi yang memiliki ketinggian yang sama. Garis kontur dalam peta toografi memiliki beberapa sifat, yaitu semakin rapat jarak antargaris konutr, maka semakin curam tempat tersebut dan begitu sebaliknya. Selain itu, apabila ditemukan garis kontur yang bergerigi, maka tempat tersebut terdapat sebuah lembah.


2) Peta korografi
, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian dari permukaan bumi dan bersifat umum, serta peta tersebut umumnya memiliki skala sedang. Contoh dari peta korografi salah satunya adalah atlas.


3) Peta dunia
, yaitu peta yang memiliki cakupan daerah yang luas, namun peta tersebut memiliki skala yang sangat kecil.



b. Peta Khusus


Peta khusus adalah peta yang menggambarkan suatu wilayah atau daerah dari kenampakan tertentu saja. Contoh dari peta khusus, yaitu peta persebaran tanah, peta geologi, peta rawan bencana, dan lain sebagainya.




Baca juga:

- 45 Contoh soal UAS/PAS Geografi Kelas 10 Semester 1 Beserta Jawaban
- 65 Contoh Soal UAS Geografi Kelas 12 Semester 1 Beserta Jawaban (PG dan Essay)

- 80 contoh soal UAS/PAS Geografi Kelas 11 Semester 1 Beserta Kunci Jawaban

- 40 Soal UAS/PAS Geografi Peminatan Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban










3. Dilihat dari Skala


Dilihat dari sumber data dan isinya, peta dapat dibedakan berdasarkan skala peta. Peta ini dapat dibedakan menjadi lima, yaitu:

a. Peta Kadaster


Peta kadaster adalah peta yang digunakan untuk keperluan teknis, seperti peta jaringan jalan. Peta ini memiliki skala yang sangat besar dari 1 : 100 sampai 1 : 500

b. Peta Skala Besar


Peta skala besar adalah yang secara umum digunakan untuk perencanaan wilayah. Peta ini memiliki skala dari 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000


c. Peta Skala Sedang


Peta skala sedang adalah peta yang memiliki skala dari 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000


d. Peta Skala Kecil


Peta skala kecil adalah peta yang memiliki skala dari 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000


e. Peta Geografi/Peta Dunia

Peta geografi adalah peta yang memiliki skala lebih dari 1 : 1.000.000


Demikianlah tulisan mengenai Jenis-jenis peta, diilihat dari sumber datanya, dilihat dari isinya dan dilihat dari skalanya.

4 Pengertian Peta Menurut Para Ahli Beserta 7 Fungsinya.

4 Pengertian Peta Menurut Para Ahli Beserta 7 Fungsinya.



Tulisan ini berisikan rangkuman mengenai Definisi/Pengertian Peta Beserta 7 Fungsinya. Dan tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan-tulisan Geografi SMA Kelas 10 yang telah admin publish sebelumnya, mulai dari Definisi dan Arti Geografi Secara Umum Menurut Para Ahli, Ilmu Penunjang Geografi dan Contohnya (19 Ilmu Lainnya),sampai Rangkuman Geografi Kelas X Semester 1 (SMA).



Sejak jaman prasejarah peta sudah digunakan oleh manusia, pada waktu itu masih menggambarkan letak gunung, lembah dan sungai. Peta telah mengalami perkembangan yang pesat pada zaman sekarang. Peta digunakan untuk kepentingan dan analisis wilayah. Contohnya bertujuan untuk mengetahui daerah rawan bencana, persebaran curah hujan, persebaran jenis tanah, dan sebagainya.


Dengan adanya kemajuan teknologi, peta dapat memudahkan kita dalam dalam menginventarisasi sumber daya alam yang ada di negara kita Indonesia.


Pengertian Peta


Peta adalah gambaran permukaan bumi yang lebih terperinci dan diperkecil menurut ukuran geometris pada suatu bidang datar.

Kartografi
merupakan ilmu yang memeplejari mengenai peta, sedangkan kartograf merupakan orang yang ahli dalam bidang pemetaan.


Pengertian peta menurut Para ahli atau lembaga terkait di bidang pemetaan.

a. Menurut Aryono Prihandito (1998)


Peta adalah gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.

b. Menurut ICA (International Cartographic Association)


Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abastrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.

c. Menurut Erwin Raisz (1948)


Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.


d. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)


Peta adalah wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, sumber informasi bagi para perencana, dan pengambilan keputusan pada tahapan serta tingkatan pembangunan.




Baca juga:

- 45 Contoh soal UAS/PAS Geografi Kelas 10 Semester 1 Beserta Jawaban
- 65 Contoh Soal UAS Geografi Kelas 12 Semester 1 Beserta Jawaban (PG dan Essay)

- 80 contoh soal UAS/PAS Geografi Kelas 11 Semester 1 Beserta Kunci Jawaban

- 40 Soal UAS/PAS Geografi Peminatan Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban



Fungsi Peta


Peta mulai muncul dan dipergunakan oleh manusia pada saat manusia melakukan penjelajahan serta penelitian. Walaupun pada waktu itu bentuk peta masih sangat sederhana berupa sketsa mengenai suatu wilyaah.

Claudus Ptoloeumeus seorang geograf
yang berasal dari Yunani merupakan orang pertama yang membuat peta dunia yang sudah dilengkapi oleh jaring-jaring derajat, garis-garis sungai, bukit, dan pegunungan. Beliau juga mengemukakan bahwa pentingnya sebuah peta.
Nah, berikut ini beberapa fungsi dari peta.

a. Dapat menunjukkan suatu posisi atau lokasi relatif.

b. Dapat memperlihatkan ukuran, seperti dalam peta dapat mengukur luas daerah dan jarak-jarak sebenarnya dipermukaan bumi.

c. Dapat memperlihatkan bentuk, seperti bentuk suatu negara, gunung, danau, dan yang lainnya.

d. Dapat mengumpulkan dan memilih data dari suatu daerah serta menyajikannya dalam peta.

e. Dapat menunjukkan ketinggian atau kemiringan suatu tempat.

f. Dapat menyajikan persebaran kenampakan alam dan kenampakan buatan.

g. Dapat memperlihatkan gerak perubahan dan memprediksi suatu kegiatan ekonomi, mobilitas manusia, serta lain sebagainya.



Soal-soal Geografi SMA tentang Peta/Dasar-dasar pemetaan, silahkan baca disini



Lanjut ke tulisan berikutnya==> Inilah 3 Jenis Peta Berdasarkan Karakteristiknya


Inilah Ciri Umum, Struktur, Unsur Kebahasaan Teks Prosedur Beserta Contohnya.

Inilah Ciri Umum, Struktur, Unsur Kebahasaan Teks Prosedur Beserta Contohnya.

Ciri Umum, Struktur, Unsur Kebahasaan Teks Prosedur Beserta Contohnya - Tulisan ini berisi ringkasan mengenai contoh teks prosedur singkat, kaidah kebahasaan teks prosedur, ciri-ciri kebahasaan teks prosedur, serta jenis-jenis teks prosedur.

Sebelumnya, admin juga telah mempublish soal-soal bahasa Indonesia yang bisa Anda baca postingan 20+ PG Contoh Soal Teks Prosedur DAN Jawabannya Kelas 11 Semester 1, soal pilihan ganda tentang teks eksplanasi,  soal pilihan ganda tentang teks ceramah, soal PG bahasa Indonesia mengenai kumpulan cerita pendek.

Lanjut ke tulisan ringkas teks prosedur...



A. Ciri Umum dan Struktur Teks Prosedur

Dalam melakukan kegiatan sehari-hari, sering kita temukan suatu penjelasan yang menerangkan cara mencapai suatu tujuan, misalnya pada kemasan suatu peralatan seperti blender, mikser, setrika, kemasan petunjuk obat, resep makanan, dan lain-lain. Penjelasan tersebut biasa disebut teks prosedur.



Teks prosedur adalah jenis teks yang menggambarkan attau menjelaskan cara mencapai sesuatu melalui langkah-langkah atau tahapan yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan. Teks ini menerangkan bagaimana seseorang menampilkan serangkaian proses yang berbeda-beda.


1. Ciri umum teks prosedur

Teks prosedur mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut.

a. Ada tujuan kegiatan atau goal.

b. Ada bahan-bahan atau material yang dibutuhkan untuk membuat suatu barang atau melakukan suatu aktivitas.

c. Ada tahapan atau langkah-langkah proses pengerjaan yang berurutan (jika tidak runtut, berarti bukan merupakan teks prosedur, melainkan berupa tips).

d. Ada aturan atau batasan yang harus dipatuhi dalam melaksanakan proses tersebut.



2. Struktur teks prosedur

Sebelum Anda membuat secara mandiir suatu teks prosedur, And aharus dapat memahami struktur yang terdapat dalam teks prosedur, yaitu sebagai berikut.

a. Tujuan

Bagian tujuan merupakan pengantar mengenai topik yang akan dijelaskan.

b. Langkah-langkah

Langkah-langkah menjelaskan cara-cara atau petunjuk yang ditempuh agar tujuan itu tercapai. Pada teks prosedur, langkah-langkah itu merupakan urutan yang biasanya tidak dapat diubah urutannya. Langkah awal menjadi penentu langkah-langkah berikutnya.

c. Penegasan ulang

penegasan ulang berisi harapan atau manfaat apabila petunjuk yang disampaikan telah dilaksanakan dengan baik. Bagian ini bisa disajikan dan bisa juga tidak disajikan.

Perhatikan contoh teks prosedur beserta strukturnya di bawah ini!




























Bagian struktur Penanda
Tujuan Slime adalah salah satu mainan favorit untuk anak-anak yang dapat kita beli di toko mainan. Tetapi sebenarnya, kita bisa membuat sendiri di rumah.
Langkah-langkah
Alat dan bahan:

Untuk membuat slime, sediakan alat dan bahan berikut.

a. 1 botol slime activator yang bisa diperoleh di toko terdekat.

b. 1 botol baby oil

c. Pewarna makanan (warna sesuai selera)

d. 1 botol lem provinal

e. Sendok dan piring

Cara Membuat:

a. Campur lem povinal dengan pewarna makanan dlaam sebuah wadah sampai warnanya merata.

b. Setelah tercampur, selanjutnya tambahkan slime activator ke dalam wadah tersebut dengan menuangkannya sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga campuran membentuk gel dan tidak lengket di wadah.

c. Selanjutnya tambahkan baby oil agar slime tidak lengket pada saat disentuh.

d. Slime siap digunakan.



Penegasan ulang Anda bisa membuat beragam bentuk dari slime buatan Anda sendiri. Berkreasilah membuat bentuk slime sebanyak-banyaknya.








Baca juga:

- Contoh soal UAS Bahasa Indonesia Kelas 11 Semester 1 Beserta Jawaban

- Contoh soal UAS Bahasa Indonesia Kelas 10 Semester 1 Beserta Jawaban

- 45 Contoh soal UAS/PAS Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 1 Beserta Jawaban

- 79 Soal Bahasa Indonesia dan Jawabannya Kelas 12 Semester 1 (Persiapan UAS/PAS)



B. Unsur Kebahasaan Teks Prosedur

Ada bermacam-macam jenis teks dalam bahasa Indonesia. Masing-masing teks mempunyai ciri kebahasaan yang khusus. Demikian juga dengan teks prosedur. Dalam teks prosedur terdapat ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.

1. Partisipasi manusia secara umum

Contoh kata yang mewakili partisipasi manusia secara umum ini adalah pengendara, Anda, peserta, pendaftar, dan sebagainya.


2. Kata kerja/verba material dan tingkah laku

Kata kerja ialah kata yang umumnya disertai awalan ber-, meN-, ter-, dan sebagainya. Kata kerja/verba yang umumnya digunakan pada penulisan teks prosedur adalah verba material dan verba tingkah laku.

a. Verba material

Verba material adalah verba yang mengacu pada tindakan fisik, seperti melakuka, menilang, mengadili, memberhentikan, dan lain-lain.

Contoh:

- Seorang polisi menilang pengendara motor yang tidak membawa SIM

- Pengendara sepeda motor melakukan pelanggaran lalu lintas

- Orang itu memberhentikan pengendara yang bnaru saja melintas.

b. Verba tingkah laku

Verba tingkah laku adalah verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan ungkapan verbal, seperti menerima dan menolak

Contoh:

Pengendara memilki dua alternatif terhadap tuduhan pelanggaran yang diajukan polisi, yaitu menerima atau menolak tuduhan tersebut.


3. Kata hubung atau konjungsi

Konjungsi yang seirng digunakan dlaam teks prosedur, yaitu sebagai berikut.

a. Konjungsi penambahan: dan, serta

b. konjungsi persyaratanL jika, apabila, bila, seandainya

contoh:

Jika Anda ingin membyara listrik secara online, maka Anda harus mengetahui prosedurnya.


4. Kata keterangan (cara, alat, tujuan, derajat/kuantitas, syarat, akibat)

Contoh kata keterangan yaitu: dengan, secara, menggunakan, agar, supaya, untuk, sampai, hingga, dan sebagainya.

5. Kalimat perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang mengandung perintah dan berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah ini biasanya menggunakan kata berakhiran –kan, -I, dan –lah.

Contoh:

Siapkan dokumen yang akan digunakan dalam pembuatan paspor.

Macam-macam kalimat perintah sebagai berikut.

a. Kalimat perintah biasa

contoh: Masukkan sayuran ke dalam air mendidih!

b. Kalimat perintah ajakan

Contoh: Marilah kita jaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar!

c. Kalimat perintah larangan

Contoh: Jangan memegang kabel yang terkelupas karena bisa berbahaya!

d. Kalimat perintah permintaan

Contoh: Saya harap Anda hadir tepat waktu!

e. Kalimat perintah permohonan

Contoh: Kami mohon kepada-Mu ya Tuhan, lancarkanlah usaha kami!

f. Kalimat perntah pembiaran

Contoh: Biarkan ia pergi sendiri!

g. Kalimat perintah sindirian

Contoh: Ambil saja lagi uang sumbanganmu bila kamu merasa keberatan!

h. Kalimat perintah yang menuntut proses atau langkah kerja

Contoh: Kerjakan lebih dahulu soal yang menurut Anda mudah!

i. Kalimat perintah yang berbentuk kalimat berita

Contoh: Hendaknya Anda bersedia menjadi pengurus OSIS tahun ini!


Baca juga:

- 40 contoh soal ujian sekolah (USP) Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Beserta Jawabannya

- 20 Contoh Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban Lengkap

- 20 Contoh Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas 11 Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban Lengkap

- 20 Contoh Soal PTS Bahasa Indonesia Kelas 10 Semester 2 Kurikulum 2013 Beserta Jawaban Lengkap

- 30 soal UAS/PAS B. Indonesia kelas 11 semester genap kurikulum 2013

- 45 contoh soal PAT Bahasa Indonesia kelas 10 semester 2